Ole Gunnar Solskjaer Bingung Dalam Menentukan Strategi Melawan Club Brugge

Kamis, 20 Februari 2020 19:00 WIB


MU-INDO - Ole Gunnar Solskjaer dipercaya akan menghadapi dilema saat menentukan strategi yang akan digunakan Manchester United (MU) untuk melawan Club Brugge. Setidaknya ada tiga persoalan yang harus diselesaikan pelatih asal Norwegia itu.

MU akan menyambangi Jan Breydelstadion dini hari nanti untuk melakoni leg pertama babak 32 besar Liga Europa. Setan Merah datang ke Belgia bermodalkan catatan tidak terkalahkan selama empat pertandingan beruntun disemua kompetisi.

Setelah dipermalukan Burnley 0-2 di Liga Primer , Juan Mata dkk bangkit dengan melibas Tranmere Rovers 6-0 di Piala FA dan mengalahkan Manchester City 1-0 di Piala Liga Inggris walau akhirnya tersingkir karena kalah agregat.

Setelah itu sempat ditahan Wolverhamton 0-0 di kompetisi domestik. Tapi, bisa ditebus dengan mempermalukan Chelsea 2-0 di Stamford Bridge. Melihat hasil itu, MU diyakini akan mampu menjinakan tim asuhan Philippe Clement.

Masalahnya, Solskjaer masih punya kendala yang menghadang. Bila tidak segera diselesaikan bisa saja nantinya menghambat langkah MU. Minimal ada tiga persoalan yang membuatnya bimbang

Tetap memakai tiga bek atau tidak
Taktik tiga bek yang digunakan MU saat melawan Chelsea terbukti ampuh. Lini belakang memang kurang rapat. Tapi, hadirnya Eric Bailly disisi kanan ternyata sudah cukup melindungi pertahanan. Itu membuat alur permainan menjadi lebih maksimal.

Menurut statistik, selain kontra Chelsea, taktik ini pernah digunakan MU ketika melawan Liverpool, Sheffield United dan Man City di Liga Primer. Lalu, di kompetisi lain saat bentrok Partizan Belgrade serta Tranmere Rovers.

Sementara Club Brugge bukanlah klub yang bisa memanfaatkan taktik tiga bek lawan. Meski demikian, serangan mereka juga perlu diperhatikan. Ketika melawan Real Madrid saat penyisihan Grup A Liga Champions, mereka sempat unggul 2-0 sebelum akhirnya imbang 2-2.
Pilih Sergio Romero atau David de Gea sebagai kiper
Jika Romero melanjutkan komitmennya di Liga Europa, mungkin cukup aman bila berasumsi De Gea tidak perlu tapil selama babak gugur. Terlebih kiper asal Spanyol itu belum bugar sepenuhnya dari masalah kesehatan.

Romero bisa mencatat delapan clean sheet dari 10 penampilannya musim ini, atau yang ke-33 dari 54 laga selama kariernya bersama MU. Penjaga gawang itu juga punya insting cukup bagus ketika melakoni adu penalti.

Terpenting, mantan pemain Sampdoria itu memiliki pengalaman dan kekuatan mental lebih tinggi di babak gugur di kancah Eropa ketimbang De Gea. Kemenangan atas Atletico Madrid pada 2010 menjadi salah satunya.

Melakukan rotasi atau tidak
MU masih mengalami inkonsistensi di Liga Primer selama 2020. Setelah pergantian tahun, mereka hanya mencatat dua menang, satu imbang dan tiga kalah. Kondisi ini harus diperbaiki jika MU masih ingin tampil di Benua Biru.

Masalahnya, pekan ini, MU akan bertanding empat kali dalam tempo delapan hari. Usai bentrok Brugge, mereka akan menjamu Watford (23/2) di Liga Primer, lalu leg kedua kontra Brugge (28/2) dan menyambangi Everton (1/3) di kompetisi domestik.

Artinya, Jika tidak melakukan rotasi ada kemungkinan para pemain inti akan dilanda kelelahan atau masalah kebugaran.